"Sayang itu,
ketika aku melihat mata indahmu
lalu bilang dalam hati ‘jangan tinggalkan aku’..
ketika aku bahagia melihatmu tertawa lepas
apalagi jika tawa itu karena aku..
ketika aku diam pada waktu aku cemburu
meski hatiku sebenarnya berteriak meminta pengertianmu..
ketika aku tersenyum saat kamu tak membalas smsku
lalu menelpon mencoba meminta penjelasan kamu
bukan marah karena tak di perhatikan!
Sungguh..
Sayang itu ketika aku mulai mengerti kamu
ketika aku menghilangkan curiga dan prasangka burukku,
dan pada saat aku menghargai segala usaha kamu..
Sayang itu..
ketika aku belajar menjadi dewasa, tak egois lagi,
dan mencoba menghilangkan semua pemikiran negatif
yg mungkin akan kamu lakukan diluar sana!
"
lalu bilang dalam hati ‘jangan tinggalkan aku’..
ketika aku bahagia melihatmu tertawa lepas
apalagi jika tawa itu karena aku..
ketika aku diam pada waktu aku cemburu
meski hatiku sebenarnya berteriak meminta pengertianmu..
ketika aku tersenyum saat kamu tak membalas smsku
lalu menelpon mencoba meminta penjelasan kamu
bukan marah karena tak di perhatikan!
Sungguh..
Sayang itu ketika aku mulai mengerti kamu
ketika aku menghilangkan curiga dan prasangka burukku,
dan pada saat aku menghargai segala usaha kamu..
Sayang itu..
ketika aku belajar menjadi dewasa, tak egois lagi,
dan mencoba menghilangkan semua pemikiran negatif
yg mungkin akan kamu lakukan diluar sana! "
ketika aku diam pada waktu aku cemburu
meski hatiku sebenarnya berteriak meminta pengertianmu..
ketika aku tersenyum saat kamu tak membalas smsku
lalu menelpon mencoba meminta penjelasan kamu
bukan marah karena tak di perhatikan!
Sungguh..
Sayang itu ketika aku mulai mengerti kamu
ketika aku menghilangkan curiga dan prasangka burukku,
dan pada saat aku menghargai segala usaha kamu..
Sayang itu..
ketika aku belajar menjadi dewasa, tak egois lagi,
dan mencoba menghilangkan semua pemikiran negatif
yg mungkin akan kamu lakukan diluar sana! "