Jumat, 11 Oktober 2013

"Memahamimu"

Waktu bukanlah suatu ukuran sebesar dalam kita mengenal seseorang. Meski baru beberapa hari saja mungkin telah paham betul tentang kepribadiannya. Tapi bisa jadi orang yang telah lama berkenalan tak mampu memahaminya. Ya, kita memang harus peka, terhadap sekitar, pada sifat, sikap bahkan ucapannya.
Bagaimana dia ketika marah? Bagaimana cara mengatasinya? Apa penyebabnya? Dari situ, mencari cara agar tak mengulanginya lagi, kesalahan yang dapat membuatnya marah.
Bagaimana dia ketika cemburu? Apakah memang ada hal yang patut tuk dicemburui? Mungkin cemburu kadang diperlukan dalam kisah asmara, tapi cemburu yang terus-terusan dibuat justru akan menjadi bumerang pada diri kita nanti.
Bagaimana dia ketika becanda? Humor perlu dalam hidup ini, gak selamanya harus serius kan? Pahami cara becandanya, jangan sampai ketika dia sudah berusaha untuk membuat suatu humor, justru kita gak tertawa. Pasti suasana akan menjadi garing. krik, krik, krik....

Bagaimana dia ketika romantis? Setiap orang memiliki sisi romantisme masing-masing. Ada yang bilang romantis bisa dengan memberikan kejutan di hari spesial, ato sekedar membawakan bunga ketika akan menjemput pacarnya ato bawain makanan kesukaan seperti es krim, coklat, ato pun yang lain-lainnya.
Bagaimana cara dia berbagi? Jika kita memang orang yang berarti dalam hidupnya, maka ia akan senantiasa membagi kisahnya, baik ketika sedih ataupun bahagia. Kita akan jadi orang pertama yang mendapatkan kabar itu.
Pada intinya, memahami seseorang bukan bergantung pada seberapa lama kita telah bersama. Tapi, apakah selama kebersamaan itu, kita mampu peka pada apa yang dia perbuat. Setiap kata dan sikap itulah yang akan kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari kelak.

"Aku ingin memahamimu seperti halnya matahari terbit setiap pagi, saat semua tak perlu ditanyakan lagi."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar